Faktor Pendorong Tumbuhnya Sains dalam Peradaban Islam
1. Adanya suatu worldview dalam kemajuan
sains merupakan unsur paling penting, dan ini bersumber dari Al-qur’an dan
sunnah. Motif agama dalam mempelajari sains ini dapat kita temui dari pengakuan
seorang ilmuwan terkemuka Al-Khawarizmi:
“Agamalah yang mendorong saya
menyusun karya tulis singkat dalam hal hitungan dengan memakai prisip operasi
hitung seperti penambahan dan pengurangan, yang berguna bagi pengguna
aritmatika.”
Para ilmuwa muslim pada umumnya tidak
pernah menjadikan harta dan jabatan sebagai tujuan untuk pencarian ilmu. Ibnu
Rusyd, Ibn Hazm dan Ibn Kholdun adalah ilmuwan yang berasal dari keluarga kaya.
Kekayaan tidak menghentikan mereka dalam pencarian ilmu begitu juga sebaliknya
kemiskinan tidak pernah menghalangi kegairahan mereka terhadap ilmu.
2. Apresiasi Masyarakat
Tentunya beberapa umat muslim yang
memiliki tingkat keimanan yang tinggi pasti akan menyadari bahwa betapa
pentingnya ilmu tersebut, sehingga mereka mengapresiasi eksistensi ilmu yang
berkembang yang berbentuk karya-karya tertulis maupun semacam seminar-seminar
yang diadakan oleh penguasa.
Masyarakat islam pada saat itu begitu
disibukkan dengan kegiatan-kegiatan yang berbau keilmuwan, mulai dari
pidato-pidato para ulama sampai debat terbuka antar ulama. Masyarakat di bagdad
misalnya, mereka sangat menggemari acara debat terbuka yang sering dilaksanakan
ditempat-tempat umum.
3. Patronase penguasa
Patronase penguasa ini adalah upaya
yang dilakukan oleh penguasa dan para orang kaya untuk memberikan perlindungan
dan dukungan yang sangat loyal pada akademisi muslim untuk melakukan
kegiatan-kegiatan ilmiah, sehingga mereka tidak segan-segan mengucurkan dana
untuk riset mereka mendirika suatu lembaga pengajaran ilmu seperti Madrasah,
perpustakaan dan lain-lain. Beberapa lembaga pendidikan yang ada di dunia islam
pada masa kejayaannya yaitu Madrasah (College), Akademi, perpustakaan, rumah
sakit, observatorium dan zawiyyah atau pusat-pusat latihan sufi (pipit piriana & Dich Ramatiah,
bioekspo…hal16 dalam gokmat20.blogspot.com)
Dulu para penguasa dan orang-orang
kaay akan mengupahinya dengan upah yang sangat mahal kepada seseorang yang
berhasil membuat suatu karya ilmiah, dalamsejarahnya mereka memberikan emas
seberat karya yang telah dirumuskan. Sehingga banyak dari mayarakat islam yang
tertarik dengan mengadakan penelitian ilmiah, mulai dari melakukan penelitian
medis, dan lain-lain.
1.2.
Metode-metode yang digunakan para ilmuwan muslim
1. Metode Tajribi
Metode Tajribi adalah metode
pengamatan objek fisik yang tentu saja alatnya dengan menggunakan indera,atau
yang serigkali dilakukan oleh para peneliti barat yakni metode eksperimen.
Metode terhadap pengamatan objek fisik dilakukan pada dua level yakni level
teoritis yang mana para ilmuwan muslim mengkaji dengan seksama secara kritis
karya-karya ilmiah dibidang fisika tertentu semisal astronomi, kedokteran dan
lain sebagainya. Dan level kedua yakni level praktis yang mana mereka berupaya
untuk membuktikan kebenaran suatu teori.
Pada perkembangannya karena metode
tajribi ini menggunakan metode pengamatan indera, yang mana bisa saja
memunculkan pandangan subjektif karena kemampuan indera antara satu individu
dengan individu lainnya berbeda maka diciptakanlah ukuran-ukuran (kilometer,
hectometer, dekameter dan lain-lain) untuk memberikan kesan-kesan objektif pada
pengamatan tersebt. Juga keterbatasan indera mata kita yang memunginkan tidak
dapat melihat benda yang kasat mata seperti kuman, virus danlainnya, maka dari
itu para imuwan muslim menciptakan alat bantu penglihatan mata untuk melihat
benda kasat mata tersebut dengan jelas lagi seperti mikroskop dan teleskop
untuk melihat benda angkasa.
2. Metode Burhani
Metode burhani adalah metode logika
yang digunakan untuk menarik kesimpulan dari premis-premis yang telahdiketahui
sehingga menghasilkan kesimpulan, pengetahuan atau informasi baru yang
sebelumnya tidak atau belum diketahui.
Mekanismenya adalah premis mayor +
premis minor + middle term + kesimpulan. Misalnya, premis minornya, gajah
adalah makhluk yang bernyawa kesimpulannya gajah akan mati. (Abdul Aziz dkk,
dan alam pun bertasbih…hal 35 dalam gokmat20.blogspot.com)
3. Metode Irfani
Metode irfani ini menggunakan ini
menggunakan hati/qolb, yang sidah tidak hanya melihat ataupun ,mempersepsi lagi
layaknya indera akal, akan tetapi hati sudah mampu merasakn. Karena metode ini
menisbatkan pada pengalaman atau merasakn sesuatu, maka boleh jadi pendekatan
ini dapt mewakili sepenuhnya tentang pengetahuan tersebut. Kita contohkan saja
kepada rasa rindu maka kita hanya bisa membayangkan saja rasa rindu tersebut
melewati media akal yang mana tidak bisa dijanjikan kebenaran dari
kesimpulannya.
Agar dapat memotensikan hati kita
agar dapat digunakan untuk merengkuh pengetahuan yakni dengan cara tazkiyat
al-anfus(pengetahuan jiwa)karena tergeraknya hati untuk menggapai pengetahuan
membutuhkan jiwa yang bersih.
4. Metode Bayani
Metode bayani merupakan metode yang
menyakini bahwa al-Qur’an dan sunnah sumber ilmu. Dari metode inilah ayat
al-Qur’an menjadi terklarifikasikan yakni ada pembagian muhkamat, mutsyabihat,
dhzahir dan mubayyan dsb.
1.3.
Ilmuan-ilmuan Muslim
1. Ibnu Sina
Ibnu sina mempunyai nama lengkap Abu
Al-Husain bin Abdullah Ibnu Sina. Ia lahir di desa Afsyanah dekat Bukhoro
beliau mendapat gelar” Medicorum Principal” alias raja Di Raja DOkter oleh
tradisi kedokteran eropa Klasik. Diusia !& tahun, beliau telah banyak
menguasai ilmu filsafat dan ilmu kedokteran sehingga diangkat sebagai dokter.
Istana dan berhasil meyembuhkan [enyakit sultan Bukhoro dari dinasti Samaniyah.
Nuh bin Mansur.
Tidak kurang dari 276 buah buku atau
risalah berhasil beliau buat. Karya yang diannggap penting oleh para ahli
adalah kitab ars-syifa’ yang terdiri dari 18 jilid. Kitab terebut merupakan
eksklopedi besar tentang fisika, Mateatika, Metafisika, dan logika. Karya
monumentalnya adalah al-Qonun fi at-Tibb yang merupakan esklopedi tentang
kedokteran yang menjadi pegangan wajib universitas-Universitas eropa selama
kurang lebih 300 tahun. Al-isyarah wa at-tanbihat merupakan buku yang
membicarakan logika, fisika dan metafisika. Buku tersebut merupakan karya
terkhir ibnu sina. (Abdul Aziz dkk, dan alampun bertasbih…hlm. 39 dalam gokmat20.blogspot.com)
2. Al-razi The Arabic Galen.
Al-razi mempunyai nama lengkap Abu
Bokr Muhammad bi Zakaria bin yahya al-Razi. Dia lahir di Ray, decant Teheran,
lian, pada tahun 865M/251 H. Al razi hidup di bawah pemerintahan Dinasti Saman.
Al Razi adalah penulis Muslim pertama yang menguraikan masalah medis dan
klinis. Di eropa al-razi dikenal dengan nama Rhazes, beliau mempunyai pengaruh
yang sangatbesar tehadap perkembangan ilmu kedokteran eropa modern. Menurut
sayyed Hussain Nasr dalam science and civization in islam (1968). Al razi
adalah dokter klinis yang terbesar dalam islam dan memperoleh kemasyhuran di
Eropa pada zaman Rencisans, dan hanya ditandatangani oleh Ibnu Sina.
Sebagai ahli medis, al-Razi sangat
giat mengadakan pengajaran ilmu-ilmu medis. Dengan menjadikan rumah sakit
sebagai pusat. Penelitian dan pendidikan kedokteran, al-Razi telah mencetak
ribuan pelajar Muslim yang menekuni ilmu kedokteran. Ia memperkenalkan dan
mewariskan metode pendidikan medis, yang kini dikenal dengan CME (continuing
Medical Education)
Sejarah mencatat bahwa al-Razi orang
pertama yang mencurahkan segenap pikirannya utnuk mendiagnosa penyakit cacar
dan campak. Nasr (1968) menyebutkan bahwa karya medis al-Razi yang terkenal
diantaranya adalah A-Judah wal al-hasbah (naskah tentang cacar dan campak) atau
dikenal dengan bahasa latin De Pestiletian atau De Peste. Buku ini dibaca
dikalangan medis di dunia barat sampai pada masa modern. Selain dikenal sebagai
dokter pertama yang paling brilian didunia islam, al-razi juga dikenal sangat
dermawan, rendah hati dan santun pada para pasiennya. Bahkan, dia sering
memberi pengobatan gratis kepada para pasiennya yang kurang mampu.
Selain belajar ilmu kedokteran,
al-Razi juga belajar matematika, astronomi, sastra, kimia dan filsafat. Pada
masa mudanya, al-Razi hidup sebagai tukang inten. Penukar mata uang. Dan
sebagai pemusik atau pemetik kecapi.
Selama hidupnya al-Razi menulis
kurang lebih 232 karya-karya ilmiah dalam banyak bidang, seperti kimia,
kedokteran, astronomi, sejarah, filsafat, teologi dan juga etika (filsafat
moral). Dibidang kimia, salah satunya yang berjudul Al-hikmahnya, merupakan
buku aluan penting dalam ilmu kimia. Karya medis al-Razi yang membuat terkenal
sampai kedunia barat adalah Al-Hawi. Karya al-Razi yang terdiri dari 20 jilid
ini, dianggap sebagai buku induk dalam bidang kedokteran. Buku tersebut
menghimpun hasil-hasil eksperimen, penelitian dan pengalaman medisnya selama 15
tahun. Apa yang dituliskan didalamnya adalah hasil rangkuman ilmu-ilmu
kedokteran yang ia telah catat, yang kemudian ia uji keabsahannya dan
kebenarannya lewat eksperimen.
Buku al-Hawi yang beratnya mencapai
10 kg ini, telah mengenalkan ilmu kedokteran dan diajarkan di
universitas-universitas seluruh eropa sampai abad-18 oleh karena itu, tidak
heran jika dunia barat gelar ar-Razi gelar sebagai The Arabic Galen. (pipit
pitriana dan Diah Rahmatia, BIOekspo menjelajah alam dengan biologi….Hlm. 37 dalam gokmat20.blogspot.com)
3. Ibn al-baythar
Ibn al-baythar dilahirkan di Malaga
pada akhir abad ke-6 H atau abad ke-12M. Nama lengkapnya endiri adalah Abu
Muhammad ‘Abd Allah bin Ahmad Dhiya Al-Din Ibn Al-baythar al-Malaki al-nabati,
namun terkenal dengan nama Ibn al-baythar. Tokoh yang sangat mencolok pada
masanya itu, terkenal sebagai ahli dalam bidang farmakologi dan ahli botani. Ibn
al-baythar pertama kali menuntut ilmu pertama kali di Seville, spanyol. Disana,
beliaubanayak mengumpulkan berbagai jenis tumbuhan dan melakukan banyak
penelitian bersama para gurunya.
Al-baythar sangat teliti dalam
mengklasifikasikan jenis tumbuhan yang ia peroleh. Berbagai jenis tumbuhan
tersebut diklasifikasikan berdasarkan ciri-ciri yang dimilikinya. Untuk
menyempurnakan pengetahuannya tentang tumbuhan dan farmakologi, al-baythar pada
saat itu melakukan perjalanan hingga ke yunani dan romawi. Dianalah, beliau
beremu dengan kelompok ilmuwan handal dalam dua bidang terebut dan belajar
kepada mereka. Selanjutnya pada sekitar tahun 617H / 1220M, al-baythar pergi
dan menetap di daerah afrika utara, tepatnya di Maroko, Algeria dan Tunisia.
Disana ia bertemu dengan beberapa tokoh ilmuwan ahli botani dan melakukan
penelitian bersama mereka. Al-baythar sendiri dikenal sebagai sosok ilmuwan
yang ramah, mudah bergaul dan memiliki jiwa yang luhur. Selama di Damaskus ,
al-baythar banyak memenuhi karya ilmuwan sebelumnya, seperti abu zakariyya,
al-razi, Ibn Sina, al-idrisi, al-ghafiqi, dioscorides dan yang terpenting
adalah karya-karya galen (jalinus)
Ibn al-baythar melakukan penafsiran
terhadap karya dioscorides tentang nama-nama tumbuhan dan jenisnya, serta
menghasilkan sebuah buku tentangnya. Metode yang dilakukan olehnya adalah
dengan mencantumkan teks asli berbahasa yunani yang telah di edit oleh ilmuwan
romawi. Ia menjelaskan perbedaan yang dikemukakan oleh setiap ilmuwan tersebut
dan mengklasifikasikan kesalahan pendapat mereka tentang berbagai jenis
tumbuhan.
Ibn al-baythar wafat pada bulan
sya’ban tahun 646H/1248M,secara tiba-tib di Damaskus. Dalam perjalanan
intelektualnya Ibn al-baythar banyak menghasilkan karya yang sangat penting
tentang farmakologi dan ilmu tumbuh-tumbuhan. Karya Ibn al-baythar yang paling
elegan dan termasyhur adalah kitab al-jami li muficdat al-adawiyyah wa
al-aghdziyyah. Buku tersebut memuat sejumlkah daftar, secara alfhabetis, tidak
kurang dari 1.400 obat-obatan dan 300 jenis diantara yang ditemukan sendiri.
Sebagian besar obat-obatan hasil penemuannya ia racikdari berbagai tumbuhan
yang ia observasi. Buku tersebut kemudian di cetak di kairo pada tahun 1291 H /
1874 M. (Pipit Pitriana dan diah
Rahmatia, Bioekspo Menjelajah Alam dengan Biologi… Hlm dalam gokmat20.blogspot.com)
4. Jabir Ibnu Hayyah
Orang-orang eropa menamakan Gebert,
ia hidup antara tahun 721-815M. dia adalah seorang tkoh islam yang mempelajari
dan mengembangkan dunia Islam yang pertama. Ilmu tersebut kemudian berkembang dan kita
mengenal sebagai ilmu kimia. Dia mengadakan penelitian dalam bidang logika,
filosofi, kedokteran fisika dan mekanik.
5. Badi’uzzaman Sa’id Nursi
6. Tokoh mujahid dan mujadid islam abad ke
14 H Badi’uzzaman atau SAa’id bin Mirza dilahirkan pada tahun 1876 M (1294 H)
di Nursi, sebuah perkampungan kecil di daerah Khizan, Turki. Beliau juga
dikenal sebagai Sa’id al-nursi yangb merujuk kepada tempat kelahirannya. Nursi
mula-mla merantau ketika umurnya Sembilan tahun dalam usahanya untuk ilmu
pengetahuan. Beliau telah berguru dengan banyak alim ulama termasuk Syeikh
Muhammad al-jalali di Madrasah Bayazid Iran. Setelah beberapa lama tinggal di
rumah Hasan Basha, Nursi sekali lagi dijemput untuk tinggal dikediaman Tahir
Basha, Gubernur baru di Wan. Ketika berada di Wan, Nursi sempat bertemu dan
berdialog dengan tokoh-tokoh ilmuwan modern. Karena menyadari kelemahannya
dalam bidang ilmu modern, mendorong beliau berusaha mempelajari dan memahami
ilmu-ilmu sains modern seperti fisika, kimia, biologi, geologi dan astronomi.
Setelah menguasai bidang agama dan ilmu sains modern, sekali lagi nursi diberi
gelar sebagai Badi’uzzaman. Gelar tersebut diterima bahkan sampai dijadikan
nama beliau. Rasail al Niir mereupakan karya teragung nursi merupakan khazanah
berharga sumbangan pemikiran beliau. Karya agung ini seharusnya dimanfaatkan
oleh umat islam sepanjang zaman. (Abdul Aziz, dkk. Dan alampun Bertasbih…hlm
98 gokmat20.blogspot.com).
2. Contoh ayat-ayat kosmos yang berkorelasi
dengan Al-Qur’an
a. Al-Qur’an menjawab teka-teki dibalik
bangunan Piramida
Sejak lama para ilmuwan bingung
bagaimana cara sebuah piramida dibangun. Hal ini karena teknologi yang
digunakan untuk mengangkat batu-batu besar yang bisa mencapai ribuan kilogram
ke puncak-puncak benagunan belum ditemukan di zamannya.
Koran Amerika Times edisi I Desember
2006, menerbitkan berita ilmiah yang mengkonfirmasi bahwa fir’aun menggunakan
tanah liat untuk membangun piramida.
Menurut penelitian tersebut disebutkan bahwa bahwa batu yang digunakan untuk
piramida adalah tanah liat yang dipanaskan hingga membenuk batu keras yang
sulit dibedakan dengan batu aslinya. Para ilmuwan mengatakan bahwa fir’aun
mahir dalam ilmu kimia, sehingga dia bisa mengelola tanah liat hingga menjadi
batu. Dan teknik tersebut menjadi hal yang sangat rahasia jika dilihat
darikodifikasi nomor dibatu yang mereka tinggalkan.
Professor Gilles Hug dan mhicel
professor Barsoum menegaskan bahwa piramida yang paling besar di Giza, terbuat
dari dua jenis bau:
1. Batu Alam
2. Batu yang dibuat secara manual alias
olahan tanah liat.
Dalam penelitian yang dipublikasikan
oleh majalah “Journal Of American Ceramic society” menegaskan bahwa fir’aun
menggunakan jenis tanah slurry untuk membangun monument yang tinggi termasuk
piramida karena tidak mungkin bagi seseorang untuk mengangkat batu berat ribuan
kilogram. Sementara untuk dasarnya fir’aun menggunakan batu alam. Lumpur
tersebut merupakan campuran lumpur kapurdi tungku perapian yang dipanaskan dengan
uap air garam dan berhasil membuat uap air sehingga membentuk campuran tanah
liat. Kemudian olahan itu dituangkan dalam tempat yang disediakan di dinding
piramida.
Professor david Ovits tealah
mengambil batu piramida yang terbesar untuk dilakukan analisis dengan
menggunakan mikroskop electron terhadap batu tersebut dan menemukan jejak
reaksi cepat yang menegaskan bahwa batu terbuat dari lumpur selama ini tanpa
penggunaan mikroskop electron ahli geologi belum mampu membedakan antara batu
alam dan batu buatan. Sang professor membutuhkan waktu sepuluh hari hingga
mirip dengan batu aslinya. Sebelumnya seorang ilmuwan Belgia, Guy Demorties
telah bertahun-tahun mencari jawaban dari rahasia dibalik pembuatan batu besar
di puncak-puncak piramida. Ia pun berkata” setelah bertahun-tahun melakukan
riset dan study, sekarang saya baru yakin bahwa piramida yang terletak di Mesir
dibuat dengan menggunakan tanah liat.” Soal batu-batu piramida yang ternya
terbuat dari olahan lumpur ini memakan waktu sekitar 20 tahun. Sebuah
penelitian yang lama tentang piramida Bosnia “piramida matahari” dan
menjelaskan bahwa batu-batunya terbuat dari tanah liat.
Kebenaran ilmiah mengatakan bahwa
sangat jelas metode tertentu pada pengecoran batu berasal dari tanah liat telah
dikenal sejak ribuan tahun yang lalu, dalam peradaban yang berbeda baik Rumania
atau Fir’aun. Ternyata Al-Qur’an telah lebih dulu punya jawaban. Jika di
fahamilebih dalam, ternyata Al-Qur’an telah mengungkapkan hal ini 1.400 tahun sebelum mereka mengungkapkannya.
Perhatikan sebuah ayat dalam Al-Qur’an berikut ini
Artinya: “dan berkata Fir'aun:
"Hai pembesar kaumku, aku tidak mengetahui Tuhan bagimu selain aku. Maka
bakarlah Hai Haman untukku tanah liat kemudian buatkanlah untukku bangunan yang
Tinggi supaya aku dapat naik melihat Tuhan Musa, dan Sesungguhnya aku
benar-benar yakin bahwa Dia Termasuk orang-orang pendusta".
Subhanallah bukti menakjubkan yang
menunjukkan bahwa bangunan-banguna raksasa, patung-patung raksasa dan
tiang-tiang yang ditemukan dalam peradaban tinggi saat itu, juga dibangun dari
tanah liat.
Al-Qur’an adalah kitab pertama yang
mengungkapkan rahasia bangunan piramida, bahkan mungkin tidak seorang pun yang
pernah mendengar kisah Fir’aun. Kisah Fir’aun, terjadi sebelum masa Nabi Musa
as riban tahun yang lalu, dan tidak satupun di muka bumi ini pada waktu itu
yang mengetahui tentang rahasia Piramida. Sebelum ini, para ilmuwan tidak yakin
bahwa Fir’aun menggunakan tanah liat yang dipanaskan untuk membangun monument
tinggi kecuali beberapa tahun belakangan ini. Sungguh menakjubkan, 1400 tahun
yang lampau, Nabi Muhammad SAW, setelah berakhirnya dinasti Fir’aun
memberitahukan bahwa Fir’aun membangun monument yang kelak dinamakan piramida
menggunakan tanah liat. Kenyataan ini sangat jelas dan kuat membuktikan bahwa
nabi Muhammad SAW tidaklah berbicara sesuai hawa nafsunya saja melainkan
petunjuk dari Allah SWT yang menciptakan Fir’aun dan menenggelamkannya dan Dia
pula yang menyelamatkan Nabi Musa, dan Dia pula yang memberitahukan kepada Nabi
terakhirnya akan hakikat ilmiah ini. Subhanallah, sungguh ini suatu hal yang
hanya dapat difahami oleh orang-orang yang bukan sekedar berakal, tetapi juga
mempergunakan akalnya.
Seperti yang dijelaskan dalam tafsir
Al-misbah bahwa bakarlah ya haman untukku tentu saja tidak ditujukan
kepada menteri tersebut untuk melakukan pembakaran, tetapi maksudnya
tugaskanlah kepada pekerja untuk segera memulai pekerjaan membangun bangunan
tinggi. Memang langkah pertama membangun adalah mempersiapkan bahan bangunan.
Bahan yang banyak digunakan adalah batu bata dan ini ketika itu diperoleh
melalui pembakaran tanah liat (M. Quraish Shihab, Tafsir Al-misbah vol. 9 hal
597 dalam gokmat20.blogspot.com)
3. Penciptaan Alam Semesta
Alam raya tidak bisa dibayangkan
betapa luasnya para ilmuwan memperkirakan luasnya dengan ukuran jutaan tahun
cahaya. Sementara ilmuwan menyatakan bahwa paling jauh yang diketahui manusia
adalah 15 biliun tahun cahaya. Pada jarak itu banyak ditemukan super gugus
galaksiyang jumlahnya tak terhitung. Diluar jarak itu, belum atau boleh jadi
tidak dapat dijangkau oleh pengetahuan manusia. Bintang yang paling dekat
dengan matahari jauhnya sekitar 4,3 tahun cahaya dari bumi. Satu tahun cahaya
diperkirakan sama dengan 10 trilyun km. matahari dan semua bintang yang dapat
kita lihat di bumiterdapat dalam apa yang dinamakan bima sakti yang merupakan
satu galaksi atau tata bintang. Planet tata surya kita pada alam raya ini dapat
diibaratkan sengan sebiji kacangditengah lapangan sepak bola. Diseluruh alam
raya terdapat milyaran galaksi. Dan masing-masing galaksi saling menjauhi
dengan kecepatan yang sangat tinggi.
Alam raya diperkirakan berumur antara
10 sampai 15 billiun tahun. Sedang batu-batuan bumi yang tertua diperkirakan
terbentuk sekitar 4,6 trilyun tahun. Ini serupa dengan hasil penelitian
bau-batu bulan dan aneka benda angkasa yang jatuh ke bumi. Bekas-bekas
kehidupan di bumi, yan tertua diperkirakan sekitar 3800 billiun tahun, jika
demikian maka penyiapan bumi untuk dapat dihuni makhluk hidupadalah sekitar 800
milliun tahun. Kehidupan makhluk yang bernama manusia diperkirakan baru sekitar
100000 tahun.
sumber : Anonim (2012) .Faktor Pendorong Tumbuhnya Sains dalam Peradaban Islam. http://gokmat20.blogspot.com/2012/01/faktor-pendorong-tumbuhnya-sains-dalam.html.
(diakses tanggal 15 November 2012)
(diakses tanggal 15 November 2012)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar